Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi ancaman gelombang El Nino yang berpotensi menyebabkan kekeringan dan gangguan ketersediaan pangan. Bila kita sudah tahu ada ancaman itu, tentu kita harus mengambil langkah, jangan membiarkannya," kata Presiden dalam Rapat Koordinasi dengan Gubernur dari seluruh Indonesia dan para menteri terkait di Istana Negara, Kamis (30/7), dengan menggunakan teknologi telewicara.
Setidaknya ada 13 langkah yang akan dilakukan pemerintah dan diharapkan dapat dijalankan oleh semua pihak termasuk pemerintah daerah dan juga pihak terkait serta masyarakat. "Dengan posisi cadangan beras Bulog per 30 Juli mencapai 2,6 juta ton, maka kita harus mengambil langkah upaya pengamanan ketersediaan beras," katanya.
Yang kedua, menurut Presiden, pemerintah akan memprogramkan beras bersubsidi pada 2010 sejumlah 15 kilogram per keluarga untuk 12 bulan bagi 17,5 juta rumah tangga miskin yang menjadi sasaran. "Dengan gambaran di Afrika dari FAO, stabilisasi harga pangan dan beras akan jadi prioritas kita. Kita juga persiapkan cadangan dana siaga Rp 1 triliun," kata Presiden.
Hal lain yang akan menjadi perhatian pemerintah adalah semua embung dan bendungan harus dipastikan berfungsi dengan baik."Kalau ada hujan pastikan bisa menampung air itu dan ke depan kita tingkatkan pembangunan dam dan irigasi. Kita juga akan persiapkan pompa, saya sudah minta pada Menteri Pekerjaan Umum untuk menambah pompa sehingga ketersediaan air aman," ungkapnya.
Presiden juga menambahkan pemerintah akan memastikan program air minum dan bersih. Melalui PNPM 2009-2010, jaringan air minum di pemukiman bisa dibangun. "Apabila terjadi kekeringan, maka perlu hujan buatan. Dan itu mulai dipikirkan oleh lembaga terkait seperti BPPT. Khusus Gubernur Riau, Sumsel, Jambi dan Sumut, juga Kalbar, Kalteng, Kaltim yang langganan titik api, perhatikan betul hal itu, jangan anggap ini biasa-biasa saja. Jangan menunggu hujan, lakukan pencegahan," katanya.
Pemerintah juga menyiapkan langkah bila El Nino menyebabkan kekeringan yang sangat, maka lahan gambut dan rawa dapat ditanami. Maka pemerintah daerah diminta untuk menginventarisir hal tersebut. "Kemungkinan pengajuan musim tanam dipikirkan bila itu bisa disiasati. Langkah berikutnya kita kembangkan sejumlah varietas benih padi di sawah yang airnya sedikit gunakan teknologi itu. Dan terakhir berikan penjelasan pada para petani sejelasnya agar paham dan tenang, apa yang akan terjadi, apa yang dilakukan pemerintah dan apa yang akan dilakukan petani sehingga mereka tetap tenang," tegasnya.
Presiden meminta agar konsep lumbung padi terus digalakkan. "Mari kita pelihara konsep lumbung di daerah, tidak semua negara mengalami keadaan yang baik seperti negara kita. Antisipatif harus dilakukan secara maksimal," katanya.
Presiden menegaskan pentingnya kepemimpinan untuk mengatasi masalah bersama yang saat ini dihadapi terkait ancaman El Nino. Kepemimpinan tak hanya di tingkat pusat namun juga hingga ke daerah.
Rapat Koordinasi dengan para gubernur berlangsung di Istana Negara melalui fasilitas telewicara. Presiden memilih pola itu selain untuk menghemat anggaran dan optimalisasi fungsi pemerintahan, juga agar para kepala daerah itu bisa tetap berada di wilayahnya dan menjalankan tugasnya. Selain itu juga efisiensi karena pada 3 Agustus para gubernur akan ke Jakarta menghadiri sidang paripurna DPR.
Di Istana Negara Presiden Yudhoyono didampingi oleh para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Panglima TNI, Kapolri dan sejumlah pejabat militer termasuk Panglima Komando Utama.(Ant/RIZ)
Berita ini dikutip dari : metronews
No comments:
Post a Comment