Mobil mewah ini disebutkan berkisar hingga 1,8 Milyar rupiah/mentri, dan itu semua dibayar dengan uang rakyat. Baru saja menjabat belum sampai hitungan sepekan, namun inilah perbuatan ulah di awal jabatannya.
Setelah media letih memuat berita-berita tentang biaya mobil, maka pembuat kebijakan anggaran mencoba mengalihkan pikiran masyarakat dengan merencanakan akan menaikkan gaji para mentri. Inilah ulah demi ulah untuk mengalihakan pikiran rakyat, yang terpenting visi dan misi kesenangan dan kemewahan dapat terwujud. Apakah pengabdian itu harus dibayar mahal? bukankah pengabdian itu diwujudkan dengan dedikasi yang membawa kebaikan, baik kebijakan, kinerja, atau tindakan yang menyenangkan hati semua rakyat. Tapi semua itu belumlah dapat kita lihat tindak tanduk kebjakan yang mereka buat.
Ketika rakyat mulai memanas melihat dan mendengar ulah-ulah mereka. Maka mereka pun tidak hilang akal untuk mengelabui sebagian masyarakat yang mungkin akan membrutal dan akan mempertanyakan masalah ini. Nah, mereka mencoba akan menaikkan gaji PNS, ya itulah untuk menyuap agar sebagian masyarakat tak bersuara lantang lagi. Mereka menganggap Anjing menggonggong maka sodorkan saja tulang biar pada diam. Semua itu terjadi tanpa kita sadari, untuk mengalihkan pikiran dan pandangan ulah-ulah yang menyorot mereka.
Yang dipertanyakan adalah, apakah mereka pantas menerima kemewahan itu?. Padahal kinerja mereka tidak berbuat apa-apa buat rakyat. Sebagian masyarakat masih berada di bawah garis kemiskinan, lebih tepatnya orang Malaysia mengatakan “ Indonesia Negara miskin, Negara pengemis, Negara kotor, Negara yang penduduknya tak boleh sakit. Senantiasa para mentri duduk manis di dalam mobil dinas mewahnya dengan menancapkan perjalanannya di sekelilingan pengemis-pengemis.
Belum pantasnya itulah yang kita tidak sukai. Karena hanya mementingkan urat perut sendiri, menari-nari di atas penderitaaan rakyat.
Bagi teman Facebook berita ini akan teimbuse secara otomatis. Berita ini dimuat di blog pribadi Misriadi Mahdi, untuk membaca selengkapnya klik blog pribadi saya di : http://misriadi.blogspot.com/
Ditulis Oleh : Misriadi Mahdi
No comments:
Post a Comment