JAKARTA - Jusuf Kalla, calon presiden dari Partai Golkar dan Hanura memulai pelaksanaan debat capres menjadi lebih panas. Jusuf Kalla mengkritik iklan capres dari Partai Demokrat, Suslio Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pelaksanaan pemilihan presiden satu putaran.
"Mohon maaf Pak SBY, saya mengkritik iklan bapak soal pelaksanaan pilpres satu putaran. Itu iklan bapak menyesatkan karena demokrasi orientasinya uang," kata Jusuf Kalla dalam pemaparan visi dan misi capres soal "NKRI, Demokrasi dan Otonomi Daerah" di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (2/7/2009).
Kalla menyebutkan, alasan pilpres satu putaran untuk menghemat keuangan negara sebesar Rp4 triliun sangat menyesatkan. Karena, dalam demokrasi yang ditonjolkan yakni ketokohan dan partisipasi rakyat.
JK juga kembali menyidir iklan SBY tersebut dengan mengatakan, "Saya khawatir pada 2014 nanti ada lagi iklan lanjutkan pemerintahan tanpa Pemilu karena akan menghemat anggaran negara Rp25 triliun," sindir JK.
Mendapat serangan dari partnernya di pemerintahan, SBY merespons dengan senyum namun agak sedikit kecut. Badan Presiden SBY yang tadinya lurus ke depan pun langsung dihadapkan ke tubuh JK yang berada di samping kiri SBY.
No comments:
Post a Comment